Catatan khotbah Minggu, 2 maret 2014
HAL KEKUATIRAN DAN
BAGAIMANA KITA MENYIKAPINYA DALAM IMAN
Matius
6 : 25-34
Oleh: Pdt. Bambang Riyadi, M.Th
Pendahuluan :
Menjalani kehidupan
di tengah banyaknya pergumulan mentimbulkan kekuatiran. Hal ini sering dianggap
suatu kejadian yang wajar, lumrah, dan biasa karena pastilah semua orang
mengalaminya. Hidup yang diliputi rasa kuatir ini tidak hanya terjadi pada
orang yang tidak percaya, banyak anggota gerejapun mengalami perasaan yang sama
di mana rasa kuatir begitu mencekam sehingga mengakibatkan banyak energi tenaga
terbuang sia-sia. Contohnya sudah begitu banyak, betapa rasa kuatir membuat
seseorang menjadi tertekan jiwanya sehingga mengalami banyak ganguan kesehatan
dan mengakibatkan stress tertekan yang perkepanjangan bahkan depresi yang
hebat. Artinya benih rasa kuatir menjadi begitu mudah menjalar yang tanpa sadar
menggerogoti tubuh seseorang bahkan berakibat lebih parah yaitu menganggu
ketentraman hatinya dan tergoyahkan keyakinan imannya. Disadari atau tidak
bahwa rasa kuatir akan gampang menguras habis tenaga seseorang di mana
hasilnyapun akan sia-sia percuma.
Firman Tuhan mengajarkan betapa hati Tuhan Yesus sangat mengasihi kita
dan Ia tidak mengininkan kehidupan kita
yang sudah Ia rancangkan indah dan bermanfaat bagi hormat kemuliaan Nama Tuhan itu
masuk dalam kesia-siaan yang fana tanpa hasil. Oleh karena itu Ia dengan manis
lembut dan kasih mengajarkan kepada para muridNya bagaimana menjalani kehidupan
yang tidak pernah steril (baca: lepas) dari gelombang pergumulan cobaan yang
silih berganti ini. Melalui kuat kuasa pertolongan dan bimbingan Roh Kudus yang
Tuhan anugerahkan kepada kita. Karena kita tidak mungkin mampu berjalan seorang
diri sehingga semua FirmanNya yang Ia nyatakan kepada kita bagaimana sikap kita
dalam menghadapi semua itu kita dapat mengerti dengan benar yang menolong kita
memiliki sikap keyakinan iman yang benar sehingga hidup kita tidak hanya
dimampukan untuk menjadi ‘pemenang’ dalam perlombaan tetapi juga sekaligus menjadi saksi Kristus yang selalu mempermuliakan
nama Tuhan dalam segala keadaan yang menimpa hidup kita. Ia akan menuntun dan memberi
pertolongan serta memberkati kita selalu.
Itulah sebabnya Tuhan Yesus sama sekali tidak menghendaki kita untuk
memiliki rasa kekuatiran, sebaliknya Ia rindu kita terus beriman, Karena:
a.
Kasih kemurahan Bapa di Surga
kepada umatNya jauh melebihi yangh diberikan kepada segala makluk yang ada di
semesta raya ini, mengapa ?
Umat
manusia diciptakan memiliki dimensi kekekalan, sungguh betapa ajaibnya Tuhan
menciptakan kita bahkan tidak hanya sampai dalam karya penciptaan namun Ia
terus mendadani (baca: memelihara) serta menuntun kita supaya hidup kita yang
diciptakan bukan dalam kefanaan seperti makluk-makluk yang lain yang ada di
dunia ini, Iapun sangat peduli kepada umatNya dengan merancangkan yang terbaik
bagi mereka yang percaya bahwa kasihNya tidak akan pernah berubah dan rancanganNya akan selalu mendatangkan
kebaikan bagi kita sekalian bahkan melebihi dari apa yang ada di dunia ini
karena itulah Ia katakana ‘janganlah
kuatir akan hidupmu’ Bapapun mengetahui bahkan rasa kekuatiran kita tidak
akan pernah menambah sehasta kebaikanpun dalam kehidupan kita kecuali kita
meresponinya dengan iman percaya.
b.
Bapa berkehendak untuk kita
FOKUS pada Kerajaan Allah & kebenaranNya, mengapa ?
Dunia
dimana kita tinggal dengan begitu banyak dinamika pergumulannya yang silih
berganti itu seringkali membuat kita
begitu gampang lupa bahwa hidup orang percaya bukan dimulai dari sesuatu tetapi dari setiap kebenaran Firman Allah.
Untuk itulah Ia berfirman; ‘ carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu.’ (ayat 33) Kita dalam menjalani hidup ini terlalu perhatian pada
‘tempat’ dimana kita berada karena itu tidak heran jika kita gampang goyah
karena kita lupa akan ‘jati diri’ kita
bahwa Dialah RAJA kita sehingga dengan demikian kitapun bukan warga Negara
dunia tetapi warga KERAJAAN ALLAH untuk itu marilah kita focus pada Dia bukan
dunia dengan segala kekuatirannya, marilah kita lebih memperhatikan pada
kebenaran FirmanNya bukan pada apa yang diomongkan dunia agar dengan demikian
kasih kemurahanNya yang Ia sediakan itu bahkan sebelum dunia dijadikan untuk
akhirnya sungguh-sungguh ditambah-tambahkan bagi sekalian jemaat Tuhan serta
menjadi berkat bagi sekalian alam.Tuhan
Yesus memberkati.AMIEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar